Selasa, 27 September 2011

Sakit Terindah



Hari ini tanggal 19 agustus aku mendapat pengalaman hidup yang sangat mengesankan,hari ini aku jatuh sakit,hari ini akupun menjadi beban bagi mereka,mereka sangatlah peduli terhadapku,mereka menunjukkan kasih sayang mereka kepadaku,mereka berusaha memberikan yang terbaik untukku,mereka membuka jalan pikranku untuk tidak lupa kepada nikmat yang diberikan Allah kepadaku,mereka mengingatkan aku agar selalu bersyukur.
  Entah mengapa hari ini aku begitu lelah,lelah karena seluruh pikiran dan tubuhku selalu kupaksakan agar terlihat kuat dihadapan mereka.Aku selalu terlihat sangat ceria,energik dan aktif.Sehari aku tidak berteriak dan tak tertawa mungkin itu bukanlah aku.Aku telah menciptakan image seperti itu dihadapan mereka.Mungkin itulah diriku apa adanya.Aku ingin menjadi yang terbaik untuk mereka.Aku ingin mereka tersenyum bahkan tertawa melihat tingkah lakuku,aku ingin bisa menjadi orang pertama bagi mereka.Mungkin orang yang dahulu sangat dekat denganku,kini perlahan mulai membuat jarak terhadapku.Mungkin pernyataan ini salah.Tapi sungguh,seperti inilah yang kurasakan.Tapi Allah berkata lain.
   Allah menegurku,Allah menegurku dengan penyakit ini,aku sangat bersyukur,mungkin terlihat aneh jika kalian baca,tapi itulah yang kurasakan.Mungkin penyakitnya tidaklah parah,hanya demam,mungkin bagi sebagian orang,orang tidak akan peduli terhadapku,mungkin aku akan dibilang manja.Tapi tidak untuk mereka,mereka sangat begitu perhatian terhadapku,mereka khawatir mungkin hal ini akan memperparah keadaanku.Mereka menuntunku seakan kakiku lumpuh,mereka menyisakan tempat duduk yang sangatlah hangat,agar aku tidak kedinginan,mereka mengelus kepalaku ,mereka menepuk-nepuk kecil  pundakku ,mereka terus mengusap tanganku,mereka terus bertanya apakah aku tertidur atau tidak seakan  aku akan lebih parah,bahkan ketika aku tidur mereka terus mengawasiku,mereka tidak bosannya mendengar keluhanku dan memberikan kasih sayangnya kepadaku.
Mereka adalah sahabat,teman,guru,kaka kelas.
Orang yang pertama khawatir mungkin adalah anak kelas 10 A, karena aku adalah bagian dari 10 A,Kekey,Naila,Mayang,Dian,Indah,Caca,Dea,Wina, dll,, merekalah yang peduli tehadapku, meskipun mereka baru mengenalku kurang lebih satu bulan tapi mereka mau membantuku dan memperhatikanku.
Kekey dan Naila,dia sangat peduli terhadapku,merekalah yang menuntun ku agar dapat berjalan.Mereka menemaniku dan mebuatkanku minuman yang sangat manis bagi orang yang sedang sakit batuk.Kekey dialah orang yang selalu memainkan jariku ketika aku tidur.Naila,adalah orang yang dapat membuatku tertawa dengan perkataan polosnya,dia berkata “eh..ada yang punya lagu korea ga? Si mpuy biar sembuh nih,siapa tuh namanya siwon ya? Iya siwon,eh sama jihu,eh siwon tuh penyanyi bukan sih key?..” mendengar perkataan itu aku ingin tertawa dan menjawab  “iya iyalah siwon aja bagian superjunior,ya nyanyilah gimana sih,pake nanya lagi”..tapi aku tidak bisa,aku hanya tertunduk lesu.
Mayang,Dian,Indah,Caca,Dea mereka selalu bertanya,ada apa denganku?, apakah aku baik baik saja?,apa penyebab aku seperti ini?,maaf aku tidak bisa menjawab pertanyaan kalian,aku hanya bisa tertunduk lesu.
 Wina,maaf,karena aku,kamu menjadi terbebani membuat naskah drama,maaf sekali,kamu yang phobia di depan umum,harus maju untuk memainkan drama,maaf sekali.
Saat itu anak kelas kami ditegur oleh kaka kelas karena tidak seharusnya mereka berada di kelas itu.Waktu itu Ka Nanda dan Ka Galih menghampiri aku,Kekey,dan Naila.Kakak bertanya pada Kekey dan Naila,apa yang terjadi? Lalu mereka memberitahu bahwa aku sakit.Seketika itu tangan  dan pipiku di pegang oleh Ka Galih dan Ka Nanda,mereka memastikan apa penyakitku ini tidak terlalu parah,Ka Galih dan Ka Nanda menganjurkanku untuk pulang,dan beristirahat.Akhirnya aku dibiarkan beristirahat.
Tapi aku memaksa ikut kegiatan yang telah susah payah dibuat oleh panitia.Aku dituntun oleh Kekey dan Naila keluar dari kelas tempatku beristirahat.Ketika aku keluar dari kelas,anak kelas 10 B dan 10 C yang baru selesai ulangan kimia memandangku dan bertanya kepadaku,diantaranya Sarah,Ira,Nadya AZ (Kace).
Sarah bertanya “eh mpuy kenapa? Cepet sembuh ya teman artisku”. Aku hanya membalasnya dengan senyuman.
Ira bertanya “ kenapa put? Kalo sakit pulang aja,ga papa kok”.
Nadya AZ  bertanya “mpuy kenapa?,yaampun mpuy”. Dia memberikanku pelukan,tapi aku hanya mebalasnya dengan senyuman.
Sesampainya di  kelas selanjutnya,yaitu religion class,kelas agama,aku dipesankan atau di sisakan tempat dudukku oleh Caca,tapi kata Indah,aku tidak boleh duduk di tempat itu karena sangat terkena angin dari AC yang disediakan di kelas.Aku duduk bersampingan dengan Kekey.Ketika aku sedang duduk,Bella dan Nadya R menghampiriku dan memegang tanganku,agar memastikan apa aku baik baik saja.Sepanjang pelajaran yang diberikan oleh Pak Haris aku diawasi oleh sahabatku ini.Aku dianjurkan pulang oleh Bella dan teman-teman agar dapat beristirahat.Tapi aku hanya diam.
Waktu itu Ka Galih dan Ka Gabby masuk ke kelasku,dan membagikan kelompok.Ketika namaku disebut,Aku hanya diam.Temanku memeberitahu Ka Galih dan Ka Gabby bahwa aku sedang sakit.Ka Galih yang sudah mengetahui sebelumnya bahwa aku sakit,segera menuntunku untuk ke tempat yang lebih tenang.Aku menolaknya karena aku merasa aku punya tanggung jawab yang sangat besar demi teman-temanku,karena aku adalah panitia konsumsi kelas dan wakil ketua kelas,hingga akhirnya aku menangis,ketika aku mengangis di sela-sela tangisanku ini aku berusaha mengucapkan kata maaf ku kepada teman-temanku dan Pak Haris.
Ketika aku dibawa keluar dari kelas menuju perpustakaan,aku berpapasan dengan Pak Agung,beliau juga menanyakan ada apa dengan diriku.Lalu Ka Galih yang menjawabnya,karena aku hanya bisa mengusap air mataku.Ketika menuju ke lantai 2 aku berpapasan dengan kakak kelas,yang kurang bisa ku ingat satu perstu namanya,tapi aku dibawa oleh Ka Ivi,Ka Grace,Ka Inggar dan satu lagi kakak yang maaf tidak kuingat namanya.Ka Galih mempercayakanku untuk dibawa oleh mereka.Dengan sabarnya kakak-kakak ini menuntun jalanku menuruni tangga,mungkin agar tidak terjadi hal yang lebih buruk lagi.Mereka membawaku ke perpustakaan,karena ruangan itu sangat tenang,ketika,itu aku masuk ke perpustakaan,aku hanya berjalan menunduk,sembari meringis kesakitan,waktu itu dikesempatan yang sama aku bertemu dengan Pendidik Akademik (PA),PA ku ialah Bu Titi,Bu Titi dengan segera menanyakan perihal keadaanku,pada waktu yang sama ada english teacher,yakni Miss Nunung.Beliau juga sama menyanyakan keadaanku.Bu Titi menganjurkanku untuk menelpon orang tuaku,aku sempat menolak karena aku harus bertanggung jawab dengan teman-temanku,tapi karena untuk kebaikanku Bu Titi memaksa,akhirnya aku dituntun oleh kakak kelasku,untuk beranjak pergi ke ruang Tata Usaha (TU),Sesampainya di sana aku diperbolehkan oleh Bu Zahra untuk menelpon orang tuaku.Ketika aku ingin pergi ke ruang Bimbingan Konseling (BK),aku berpapasan dengan Bu Widya,Bu Widya menawarkanku untuk dioleskan balsem,aku mengiyakan,aku dipersilahkan duduk di sofa tepat di ruang BK,akhirnya Bu Widya dengan tulusnya,Beliau mengoleskan balsem ke punggungku. Setelah dioleskan,aku diminta beristirahat sembari menunggu orang tua ku menjemput.
Akhirnya orang tuaku tiba menjemputku,Mama meminta surat izin kepada guru piket, guru piket yang bertugas pada saat itu ialah Pak Rio.Ketika hendak pulang aku tak lupa untuk berpamitan dengan guru-guru ku.
Terimakasih untuk semuanya,,meskipun kalian baru mengenalku kurang dari sebulan,tapi kalian  menunjukkanku kasih sayang yang tulus,terima kasih untuk semua,maaf sudah menjadi beban bagi kalian,meskipun tanpa alat medis yang canggih seperti milik dokter.Tapi kalian berhasil menyembuhkanku dengan kasih sayang.Terimakasih Allah,sahabat,guru,dan kakak kelasku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar